![]() |
Oooooo City we love you !!! |
Klub
sepakbola dan fans adalah bagian tak terpisahkan. Mereka bak madu dan racun,
suami dan istri, pacar dan selingkuhan, ya, seperti itu. Terlalu banyak nama
yang harus dijabarkan jika kita harus menyebutkan fans klub sepakbola di
seluruh dunia. semua orang punya tim favoritnya masing-masing. Alasan seseorang
mendukung tim sepakbola juga beragam. Karena ada tiga hal yang paling banyak di
dunia ini; Pasir di pantai, air di lautan serta alasan seseorang.
Bicara mengenai fans sepakbola -khususnya di
Indonesia- ada dua jenis fans yang bisa digolongkan secara umum. Fans tim lokal
dan fans tim luar. Untuk tim lokal, kita bisa dengan mudah mendeskripsikan fans
jenis ini. Misalnya, Sukri tinggal di Jakarta dan suka sepakbola Indonesia,
sudah pasti Sukri akan diberikan pilihan mau mendukung Persija atau Persitara.
Hal ini lumrah terjadi karena Sukri memiliki kedekatan geogrfis dengan kedua
tim tadi. Namun Sukri juga memiliki opsi lain dengan tidak mendukung kedua tim
yang dijabarkan diatas. Bisa saja Sukri mendukung Persipura. Semua sah-sah
saja, terserah Sukri.
Bagaimana
untuk fans tim luar? Terlalu banyak alasan yang berbelit-belit dan kadang tak
masuk akal untuk mendukung tim luar negeri. Kita tak punya kedekatan geografis
seperti halnya contoh kasus Sukri tadi. Anda yang sudah menonton Green Streen Hooligan bahkan
mendalaminya lebih jauh. pasti akan menyukai West Ham United ataupun Milwall.
Apapun alasan anda menyukai West Ham atau Millwall selain dari menonton Green
Street (dan Paolo di Canio, untuk West Ham), argumen anda tidak akan valid.
Anda yang mengagumi Gianfranco Zola sudah pasti suka Chelsea. Anda yang
menonton film triologi Goal dengan Santiago Munez-nya, sudah pasti ada hasrat
untuk segera menjadi Geordies dan
mendukung Newcastle United. Terakhir, jika anda adalah tipikal orang yang
senang bernostalgia mengenai manisnya masa lalu, Merseyside merah adalah
destinasi yang tepat untuk anda dukung. banyak lagi alasan-alasan lain diluar
hal-hal yang sudah dijabarkan di atas.
Dengan
pemaparan tersebut, saya akan coba menafsirkan mengapa seseorang menyukai
Manchester City, yang notabene merupakan tim luar. Untuk yang satu ini, ada
beberapa tafsiran yang bisa membuat sentimen anda, para the Cityzen, semakin
tinggi kepada saya. Saya cukup resah bila seseorang dengan pongahnya menepuk
dada dan seraya melontarkan “saya fans Manchester City.” Berikut adalah beberapa alasan yang membuat
seseorang menjadi fans MCFC:
1. Oasis
Ini adalah hal
terabsurd yang pernah mampir ke pikiran saya. Silogismenya mungkin seperti ini,
“Jika saya fans Oasis, maka saya juga fans Manchester City.” Kita semua tahu bahwa Gallagher bersaudara
adalah fans City jauh sebelum tim ini ditemukan orang Thailand dan Arab. kita
juga tahu bagaimana kebencian mereka terhadap United. Tak yang terhitung pula
bagaimana mereka mempromosikan tim medioker ini dengan meneriakan “oh
manchester” di sela pertunjukannya. Atau bagaimana Liam maupun Noel dengan
anggunnya bahu membahu memakai jersey City dalam pentas bersama Oasis ataupun
sesi foto untuk majalah atau juga dokumentasi pribadi. Atau bagaimana Oasis
menyelesaikan konser megahnya pada 1996 di Maine Road. Semua hal ini mereka lakukan agar orang yang suka Oasis turut
berpartisipasi mendukung City. Maka yang terjadi kemudian adalah anda yang suka
Oasis kemudian menjadi fans Manchester City adalah korban promosi masif yang
dilakukan Gallagher Bersaudara selama beberapa tahun terakhir. Anda terjebak
dalam kesadaran dan realitas yang mereka ciptakan. Benar kan?
Oh iya satu lagi, Jika
mengulang silogisme absolut “Saya fans Oasis, maka saya juga fans Manchester City.”
Maka saya boleh saja menulis begini, “Saya suka Stone Roses/Blur, maka saya
juga suka United/Chelsea.” Lantas, jika Saya suka Stone Roses namun saya suka
Manchester City, Anda mau apa? Anda belum tahu Stone Roses? Anda kurang piknik.
2. Klub
Kaya Baru
Tidak perlu merasa
sungkan untuk hal satu ini. Dalam sepakbola, apapun bisa diraih dengan sekejap
jika modal awal membangun kesuksesan adalah uang. Kita sudah cukup tahu
bagaimana manisnya perjalanan Chelsea menuju satu dari tim terbaik di inggirs.
Sokongan dana tanpa batas dari Roman Abramovic membuat Chelsea yang awalnya
menjadi sampah kota London bertransformasi menjadi klub sepakbola yang
menawarkan gaji besar kepada setiap bintang yang hendak singgah. Dengan uang,
Chelsea bisa merasakan kembali juara liga yang hampir setengah dekade hilang
dari radar, piala FA, Capital One Cup, piring cantik bernama Community Shield
bahkan si kuping besar Liga Champions juga sudah mampir ke lemari piala di
Stanford Bridge. Hal inilah yang membuat para investor kaya mau menyuntikan
dananya untuk membangun klub sepakbola menjadi kekuatan baru di liganya
masing-masig. Pasca Chelsea, Manchester City kebagian jatah untuk menjadi
sesuatu. City sudah dua kali diakusisi oleh pengusaha dataran Asia. yang
pertama bisa dibilang kurang sukses. Di era Thaksin, City dikenal sebagai
spesialis penggedor bursa transfer namun masih nihil prestasi. Pada akusisi
kedua, City mampu merajai Inggris raya selama beberapa musim terakhir. Semua
gelar prestis di ranah ratu elizabeth sudah mampir ke lemari piala di Etihad.
Untuk liga champions? Ah lupakan saja. Saya malas membicarakannya. Mungkin
suatu hari City akan meraihnya. Silahkan tunggu sendiri. hal ini juga yang
pastinya membuat anda senang mendukung Manchester City. Karena city adalah
kekuatan baru, karena City adalah anti-tesis Manchester United, ah tapi kedua
argumen itu patah oleh argumen ketiga, karena City adalah tim kaya baru yang
siap membuat anda berdebar saat bursa transfer dibuka, dan sibuk berdebat
mengenai relevan atau tidaknya seorang bintang yang tengah bersinar mendarat di
City of Manchester.
3. Pemain
Bintang
Siapa yang tidak suka
saat pemain bintang merapat ke klub idolanya? Jika ada yang berkata “tidak” mereka
adalah fans yang mencintai klub tanpa peduli siapa pemain yang keluar masuk. Namun
jarang sekali ada orang macam ini di ranah sepakbola modern. Hampir setiap tim di
seluruh dunia memiliki satu pemain yang overrated
dari pemain lainnya. Namun, bagaimana jika hampir seluruh posisi di starting
Line up diisi oleh pemain berlabel bintang? Chelsea, Real Madrid, United dan
Barcelona sudah melakukannya. Jadi tidak ada alasan untuk tidak mendukung tim
yang penuh bintang bukan? Karena prestasi yang akan didatangkan hanya tinggal
menunggu waktu. Tunggu apalagi? Segeralah dukung Manchester City yang penuh
bintang itu. dan mulailah berekspektasi bermacam-macam tentang kesuksesan yang
akan mereka raih dikemudian hari. Mendukung City akan menjadi investasi menarik
bagi anda untuk debat kusir bersama football
snob lainnya.
4. Playstation
Jika anda playstation freak yang menyukai game
bergenre sepakbola seperti PES dan FIFA, anda akan sangat senang dengan tipikal
pemain yang memiliki kecepatan di segala lini, akurasi tembakan yang baik, serta
pertahanan yang memupuni. Manchester City punya segala hal yang ditawarkan di
atas. Anda bisa memenangkan pertarungan dengan teman anda di Playstation dengan
menggunakan Manchester City. Dan anda juga bisa mendukung klub asal Manchester
tersebut via Playstation sesegera mungkin. Bahkan anda juga bisa membawa City
mewujudkan angan-angan anda seperti mendatangkan Messi, Ronaldo, Bale, John
Stones, Ryan Marhez atau James Vardy dan –bahkan- Liga Champions via Master
League. Tak usah perdulikan status pemain home
ground, karena Master League di
PES atau Be A Manager di FIFA tak
mengenal hal tersebut. Segera mainkan gamenya sampai mata anda mengalami trip
yang panjang.
5. Pemain
Tampan
Dengan dana yang tak
terbatas pasca take over dari
pengusaha timur tengah, Manchester City bisa mendatangkan pemain bintang
sekaligus mempunyai branding kuat bagi tim maupun bagi fansnya. Kita bisa lihat
pesepakbola yang mungkin cocok bermain dalam serial Hollywood daripada bermain
bersama Manchester City. Ada beberapa pemain (baik yang masih maupun telah
hengkang dari the Eastlands) yang memiliki wajah rupawan. Sebut saja Sergio
Aguero, David Silva, Adam Johnson, Matija Nastasic, Edin Dzeko, Samir Nasri,
Joey Barton (untuk satu ini, saya masih agak menyangsikan ketampanannya), Adam
Johnson, Kevin de Bruyne, Wayne Bridge, Vedran Corluka dan tentu saja Joseph
Hart. Hal ini mungkin membuat anda -para wanita- menyukai sebuah tim yang
berisikan pemain rupawan. Tanya saja fans Chelsea, para fans perempuannya
senang menjurus orgasme kecil saat melihat wajah Oscar, Hazzard dan lain
sebagainya. Perempuan selalu histeris melihat ketampanan dan maskulinitas
pesepakbola. Bahkan seorang DJ perempuan yang cukup terkenal di Indonesia
mengaku menyukai Manchester City karena ada sosok Joseph Hart di dalamnya. Ini
yang mungkin membuat pertimbangan besar mengapa banyak perempuan menyukai
sepakbola (walaupun saya yakin masih ada perempuan di luar sana yang
benar-benar tulus mencintai sepakbola tanpa melihat aspek ketampanan yang
pemain). Jika tidak percaya, silahkan survei sendiri persentase perempuan
penyuka manchester City yang membuat namesheet
dari nama yang saya sebutkan di atas ketimbang membubuhkan nama dan nomor
punggung atas nama Yaya Toure, Vincent Kompany atau bahkan Jolien Lescott.