Rabu, 15 April 2015

Pasca Derby Manchester: Kesenangan, Oasis dan Pertarungan Anak SD

Hay Setan, Hay Burung
Jika anda adalah seorang pemadat sepakbola, ada beberapa hal yang menyenangkan untuk dilihat dari sepakbola itu sendiri. anda yang glory hunter tentu akan senang jika melihat tm yang anda dukung meraih banyak piala dengan waktu singkat. Anda yang gemar menganalisis tentu akan sangat senang jika mendapatkan bahan analisis melalui medium sepakbola dengan menyelipkan beberapa perspektif serta tori-teori sosial untuk memperkuat analisis sepakbola anda – terkadang, tulisan sepakbola biasanya hanya dituliskan secara receh di media massa- Anda yang seorang kolektor tentu akan bahagia memiliki memorabilia dari ranah sepakola seperti jersey, pernak-pernik klub kesayangan, bahkan rumput stadion akan menjadi koleksi yang tak ternilai harganya jika dibandingkan dengan batu akik yang sedang happening belakangan ini. hal-hal tersebut akan menyenangkan bagi anda secara pribadi.

Bagi saya, tak ada yang lebih menyenangkan daripada menyaksikan sebuah laga derby dalam sepakbola. derby, sebagaimana dituliskan oleh yang maha tahu, wikipedia, adalah sebuah pertandingan tim yang memiliki rivalitas sengit antar kedua tim. Biasanya derby bisa berskala lokal, nasional maupun internasional. Ada banyak partai derby yang populer. Misalnya derby della capitale yang mempertemukan Lazio – Roma. Della Madonnina (Inter-Milan) Der Klassiker (Ajax – Feyenoord) Old Firm (Celtic – Rangers) El Classico (Madrid – Barca) Northside (United – Liverpool) hingga sebuah laga yan harus disaksikan sebelum anda meninggalkan dunia fana ini, Derby Super Classic, yang mempertemukan Boca Juniors dan River Plate. Pertarungaan Super Classic sendiri diidentikan dengan pertarungan entis Italia (Boca) dan Spanyol (River), serta pertaruhan kelas sosial. Ngeri.

Dari sekian banyak derby yang sudah disebutkan di atas, ada sebuah derby yang menarik perhatian saya, setidaknya sampai hari ini. pertandingan antara Manchester United melawan Manchester City. Derby ini tadinya bukan apa-apa pada masa lampau. Dulu, United terlalu superior untuk City. Setan merah bahkan selalu direpresentasikan sebagai tim terbaik di Britania Raya (bahkan dunia). Hal ini bisa dilihat dari banyaknya gelar yang menghiasi ruang piala di Old Trafford serta banyaknya bintang-bintang dunia yang merumput disana sebut saja Erick Cantona, Jaap Stam, Peter Smicheels, Andy Cole, Dwright Yorke dan generasi emas Class of 92. Jangan lupakan juga sosok tua bangka yang handal meracik strategi dan membuat United selalu lapar gelar, Alex Champman Ferguson.

Sementara City selalu tengelam dalam bayang-bayang itu. Tak ada yang bisa dibanggakan dari tim ini. prestasi nihil, kerap turun naik antar divisi seperti yoyo. Sungguh tidak mengenakan untuk dibicarakan di warung kopi bersama teman-teman. Satu-satunya hal yang membuat nama City menjadi “agak” terkenal ialah berkat Gallagher bersaudara dari kelompok musik Oasis. Secara kebetulan, Oasis sendiri merupakan salah satu band yang cukup digandrungi pada medio pertengahan tahun 90 hingga awal milenium. Jika tak percaya, anda bisa mengecek penjualan album mereka sepanjang rentang tahun tersebut. Berkat sorotan yang cukup banyak dari media massa pada saat itu, Oasis - dalam hal ini Noel dan Liam- mencoba memperkenalkan klub kesayangannya kepada para penggemarnya, melalui berbagai cara.

Pada beberapa kesempatan, mereka kerap kali mengenakan kostum the sky blues, baik dalam aksi pangung maupun sesi foto. Bahkan di sebuah konser bertajuk Familiar to Millions pada tahun 2000an, Liam Gallagher meneriakan “Oh Manchester” kepada ribuan pasang mata di Wembley. Teriakan tersebut disambut oleh sebagian orang yang memakai jersey City disana. Padahal, saat konser itu diselenggarakan. Manchester City tak ubahnya tim medioker yang tengah mencari stabilitas posisi di papan klasmen. Namun Liam nampak tak peduli dengan apa yang terjadi dengan the Eastland saat itu.

Adalah ketekunan dan popularitas Gallagher bersaudara mempromosikan Manchester Biru pada setiap kesempatan yang akhirnya membuat sebagian fans Oasis rela “dibabtis” sebagai fans City. Walaupun jumlahnya tak terlalu signifikan, minimal Gallagher bersaudara telah memberikan sesuatu yang luar biasa saat klub kesayangan mereka sedang dalam kondisi memprihatinkan. Bahkan suatu ketika, saat Noel tengah mabuk berat pada medio 2000an, ia menginginkan City membeli Paolo Maldini agar timnya bisa meraih sukses. Jika perlu, ia sendiri yang akan turun bernegoisasi dengan salah satu legenda AC Milan itu. adakah yang kurang dari kecintaan Gallagher’s pada City?

Seiring berjalannya waktu, tuhan menunjukan keadilannya. Ia memberikan hadiah yang cukup istimewa bagi klub yang kental dengan aroma biru langit ini. tuhan meletakan Thaksin Shinawatra untuk membangun fondasi City yang kian tak jelas. Thaksin dengan cekatan membangun tim yang hampir roboh itu perlahan-lahan. Ia membeli beberapa pemain untuk dijadikan pilar klub. Ia juga mendatankan beberapa juru racik demi menstabilkan permainan tim. Hasilnya ? City merangsek sedikit demi sedikit ke papan tengah.

Kucuran uang dari Thaksin jugalah yang memberikan sedikit bumbu pada derby manchester di awal-awal kepemimpinan eks perdana menteri Thailand itu. saya masih ingat bagaima lesatan Elano Blumer bersarang dengan manisnya di sisi gawang Edwin Van Der Sar. City menang tipis 1-0. Namun kemenangan akan terasa spesial. Karena  yang mereka tundukan adalah Manchester United.

Sejak pertandingan itu, saya selalu menganggap derby manchester menjadi salah satu derby yang patut untuk disaksikan. Karena ada dua hal sederhana yang akan tersaji disana. City ingin membuktikan mereka mampu memberikan perlawanan kepada United. Sementara United ingin memberitahu dunia bahwa hanya ada satu tim di Manchester. Persaingan kedua tim semakin memanas saat Sheikh Mansour mengakusisi City dari tangan Thaksin. Ia menggelontorkan ratusan juta pounds demi mendatangkan kesuksesan bagi sisi biru Manchester. Hasilnya bisa dibilang cukup memuaskan. City berhasil menjuarai dua gelar Liga Inggris. Satu piala FA, satu Piala Liga dan piring cantik bernama Community Shield dalam rentan waktu lima tahun terakhir setelah Mansour tak pernah lelah membuka rekeningnya untuk City.

Kedigdayaan City dalam beberapa tahun kebelakang, pada akhirnya membuat United mengakui adanya rivalitas diantara mereka. Bahkan jika dirunut tiga tahun ke belakang, united agak kurang menggigit jika tampil di Teater Impian. Mereka kandas tiga kali oleh si tetangga berisik. Salah satunya dengan skor yang cukup membuat mereka tercengang, 1-6. Skor tersebut terjadi pada saat Ferguson masih melatih United. Anda bisa bayangkan wajah bacoonnya saat united dikalahkan dengan skor sebesar itu oleh tim yang dianggapnya sebagai tetangga berisik. Hal itu sudah dipastikan akan menganggu psikologis Fergie sampai ia mengalami sakaratul maut di ujung usianya.

 Selepas pensiunnya Fergie dari sepakbola, United seperti kehilangan arah. Para pemainnya saat itu bak ayam kehilangan induknya. Lihat saja bagaimana performa Van Persie dan kolega semenjak tak ada sosok yang sering mengunyah permen karet selama 27 tahun di sisi lapangan. David Moyes ditunjuk oleh Fergie pribadi sebagai suksesornya di teater impian. Moyes memang memberikan banyak kontribusi bagi United musim kemarin. Salah satunya dengan membiarkan City mendouble United dalam pertandingan kandang maupun tandang di ajang Liga Inggris. United terperosok ke peringkat ketujuh. Sementara City berhasil meraih double winner di akhir kompetisi.

Pertarungan uang jelas terasa sekali saat United dan City dikaitkan satu sama lain. Lihat saat awal musim United mendatangkan Angel di Maria, yang mana transfernya memecahkan rekor transfer tertinggi untuk Liga Inggris. Selain itu, United juga mendatangkan Radamel Falcao dari As Monaco dengan status pinjaman. Harga peminjaman tersebut dipredisksikan beberapa sumber mencapai lebih dari sepuluh juta poundsterling. Belum lagi jumlah uang yang dikeluarkan untuk memuluskan kedatangan Ander Herrera, Marcos Rojo dan Daley Blind. Padahal, ini bukanlah United yang biasanya kita tahu. United tudak pernah membelanjakan uang sebesar musim ini pada beberapa tahun belakangan. United ruins the football.

Sementara itu, City juga mendatangkan beberapa pemain untuk melapisi pertahanan mereka yang kian tergerus usia Eliaquim Mangala, Fernando Reges dan Bachari Sagna merapat ke Carrington. Khusus Mangala, City gagal dalam bursa transfer musim panas lalu. lihat saja bagaimana kontribusi mereka untuk tim. bisa dibilang agak mengecewakan. mengingat dana yang dikeluarkan cukup besar. Belum lagi pemain anyar yang didatangkan di Transfer Window Januari macam Wilfried Bony, ia hanya mencetak sebutir gol. Itupun kala melawan WBA.

Jika anda gemar berhitung. Coba kalkulasikan berapa total harga pemain dari kedua kesebelasan tersebut. Walaupun sebenarnya konteks rivalitasnya masih tergolong sangat minim: Menguasai Manchester. Dua puluh dua orang yang anda lihat di lapangan saat keduanya beradu taktik memiliki bandrol yang cukup untuk menyelenggarakan Liga Indonesia selama puluhan tahun kedepan. Derby kedua tim ini cukup mahal diantara derby-derby lain di Britania Raya.  Hanya laga El Classico yang mampu menyaingi besarnya harga pemain yang berlaga di Derby Manchester.

Kakalahan City dari United pada super Sunday lalu juga memberikan warna baru. United masih mampu menggigit City walaupun hanya sekali dalam lima pertemuan terakhirnya di Old Trafford. United dibawah asuhan Van Gaal memang lebih menyenangkan. Mereka mampu memberikan perlawanan bagi City. Setidaknya kekalahan di Etihad pada pertemuan pertama mampu dibalas. Kini United sudah berada di atas City dengan torehan empat poin lebih banyak.

Sialnya saya tak mendapat sesuatu yang spesial berupa baku hantam antar pemain dan panasnya tensi pertandingan minggu kemarin. Tak etis rasanya melihat sebuah derby tanpa adegan perkelahian. Sama saja seperti anda meletakan sayur oyong untuk disantap bersama nasi putih pada saat dinner bersama orang terkasih. Hambar.

Jika boleh diklasifiasikan. Super Classic adalah pertarungan antar orang dewasa. Old Firm adalah perkelahian anak SMA. El Classico adalah pertarungan anak SMP. Derby manchester sendiri adalah pertarungan antar anak SD yang masih ingusan karena tensinya belum cukup besar dibandingkan yang lain. Namun siapa tahu klasifikasi ini akan berubah seiring berjalannya waktu.

2 komentar:


  1. Dapatkan Permainan Sportsbook Terbesar dan Terlengkap Bersama Winning303..
    SBOSports - iSports - CSports - OSports

    Dapatkan pertandingan paling update di dalamnya...

    Winning303 juga menyediakan permainan lain dengan 1 ID...
    1. Live Casino
    2. Poker
    3. Slot Online
    4. Lottery/Togel
    5. Sabung Ayam

    Hubungi Kami di :
    Customer Service 24 Jam
    WA: +6287785425244

    BalasHapus
  2. Wynn Palace Hotel - JTM Hub
    Wynn Palace Hotel · 김제 출장마사지 Find nearby attractions · The Shops at Wynn Palace · The 수원 출장마사지 Salon 서산 출장안마 at 성남 출장안마 Wynn Las 충청북도 출장마사지 Vegas · Fashion Show Mall.

    BalasHapus