A Pride of Manchester : City or United? |
Ada hal yang cukup menarik perhatian saya ketika orang-orang Argentina
melakukan ekspansi ke sisi-sisi Manchester belakangan ini. seperti kita tahu,
City sudah memiliki para Argentinos macam Aguero, Zabaleta, Demichelis dan yang
terbaru Willy “Van Diesel” Caballero, yang baru saja bergabung dari Malaga
musim ini. Orang-orang Argentina ini memiliki peranan yang cukup signifikan di
Manchester biru. Zabaleta adalah pembunuh kelas kakap yang kerap melakukan
penetrasi berbahaya ke kotak terlarang lawan. Demichelis masih bisa dibilang
kuat untuk mengawal lini belakang City, walaupun usianya sudah termakan habis, ia sudah memiliki segudang pengalaman membela tim-tim beken Eropa.
Aguero adalah predator kelas kakap untuk City, ia memiliki porsi mencetak gol
yang lumayan semenjak kepergian Alvaro Negredo ke Valencia. Hal ini bisa dilihat dari koleksi 9 golnya bersama City hanya di
ajang premier league. Walaupun terkadang inkonsisten, Aguero selalu menjadi
andalan City di lini depan. Sementara Caballero sendiri adalah salah satu kiper
terbaik La Liga musim kemarin. Ia datang ke City bukan untuk sekedar melapisi
Joe Hart. Ia datang untuk menggusur Hart yang kerap bermain bak yoyo belakangan
ini. hanya perkara waktu saja untuk kita agar melihat Caballero mengisi pos terakhir the
Eastlands.
Kegemilangan para Argentinos di City sepertinya membuat Manchester United
agak iri. Selepas kepergian Carlos Tevez beberapa musim lalu, United nampaknya
mulai merindukan sosok Argentinos di skuad mereka. Dengan gerilia superkilat di
bursa transfer musim panas kemarin, mereka mendatangkan Angel di Maria dari
Real Madrid dan Marcos Rojo dari Sporting Lisbon guna mengembalikan kembali kejayaan
mereka yang hilang pasca “menjadi klub yang biasa-biasa saja” di bawah arahan
David Moyes musim lalu. Kita semua tahu, di Maria adalah sosok yang cukup
sentral untuk madrid. Puluhan assist sudah ia bagikan kepada para galaticos bernabeu lainnya. Penetrasi serta
tusukan mautnya mampu membuat bek-bek di Spanyol mati kutu. Tak heran jika
United mau menggelontorkan dana besar untuk di Maria sekaligus memberikannya
nomor 7, nomor yang sudah tak lagi
dianggap legendaris semenjak dikenakan si rapuh Michael Owen. Sementara Rojo sendiri adalah sok yang cukup
piawai dalam mengawal pertahanan. Bahkan, kehadiran Rojo di theatre of dreams
adalah permintaan khusus Van Gaal. Dirinya menganggap United terlalu rapuh di
lini belakang. Sosok Rojo dianggap pas untuk menambal kebocoran tersebut.
Battle of Argentinos pada derby Manchester akan menjadi pemandangan
tersendiri pada Minggu (2/11) besok. Saya berharap ada hadiah manis dari Zabaleta
untuk di Maria, hadiah itu cukup dengan membuat kaki di Maria menjadi lumpuh
sejenak. Dan saya juga berharap perseturuan Rojo dan Aguero dapat terjadi di
lapangan pada derby besok. Semoga saja Aguero terpukul telak di bagian kepala
dan menyisakan memar di wajah tampannya. Mungkin keinginan saya agak ngawur,
namun apa artinya sebuah derbi jika tak ada tensi tinggi? Bukankah perkelahian
juga merupakan salah satu pemicu tingginya tensi permainan?
Terlepas dari perang para imigran asal negara Mario Kempes itu. ada
faktor lain yang akan membuat derby kali ini akan berlangsung seru, perihal
pelipur lara. Baik City maupun United sama-sama belum meraih kemenangan
akhir-akhir ini. United hanya mampu meraih dua poin dalam dua laga terakhirnya
di Liga (draw melawan Chelsea dan West Brom). Sementara City lebih parah lagi,
hanya meraih sekali seri dalam tiga ajang mereka (Draw melawan CSKA di Liga
Champions, Kalah melawan Hipster London, West Ham United di Liga, serta kalah
dari Newcastle di babak keempat piala liga). Kemenagan seakan menjadi harga mati
untuk kedua tim yang tengah terluka ini. dilihat dari sisi manapun, keduanya
memang membutuhkan obat untuk memulihkan performa mereka yang merosot
belakangan ini. dan obat tersebut bisa diambil di apotik Etihad besok sore.
Disamping kemenagan, baik United maupun City akan sama-sama bernafsu
untuk membuktikan diri menjadi yang terbaik di Manchester. Musim lalu, saat
masih ditangani Moyes. United berhasil mencetak rekor. Mereka harus kalah baik
kandang maupun tandang oleh City. Ini jelas memalukan, mengingat United adalah
tim besar, mereka harus kalah dari tim kemarin sore, dua kali, di musim yang
sama, kota yang sama. Untungnya tidak kalah 1-6. Ah sudahlah, ini hanya dagelan semata. Sementara City sendiri
ingin membuktikan diri sebagai Pride Of Manchester kepada United. Mereka adalah
satu-satunya wakil asal kota pelabuhan ini yang tampil di liga champions
selepas United menyatakan bosan tampil di ajang ini musim kemarin. Sementara itu,
Meneer Van Gaal juga harus membuktikan dirinya lebih hebat dari Pellegrini perihal
adu taktik. Mengingat Van Gaal adalah salah satu pelatih dengan Cv terbaik di
Eropa. Apapun alasannya, status sebagai penguasa kota jelas mutlak dimiliki
keduanya. Kemenangan jadi hal yang harus diraih kedua tim. Hasil seri bukalah
hal yang diinginkan kedua tim. Sekalipun nantinya harus berakhir seri, minimal
harus ada korban dalam pertarungan besok. Here there are mate. .enjoy Manchester Derby !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar