Sabtu, 01 November 2014

Jelang Derby Manchester: Perang Argentinos, pelipur lara dan penguasa kota.


A Pride of Manchester : City or United?


Ada hal yang cukup menarik perhatian saya ketika orang-orang Argentina melakukan ekspansi ke sisi-sisi Manchester belakangan ini. seperti kita tahu, City sudah memiliki para Argentinos macam Aguero, Zabaleta, Demichelis dan yang terbaru Willy “Van Diesel” Caballero, yang baru saja bergabung dari Malaga musim ini. Orang-orang Argentina ini memiliki peranan yang cukup signifikan di Manchester biru. Zabaleta adalah pembunuh kelas kakap yang kerap melakukan penetrasi berbahaya ke kotak terlarang lawan. Demichelis masih bisa dibilang kuat untuk mengawal lini belakang City, walaupun usianya sudah termakan habis, ia sudah memiliki segudang pengalaman membela tim-tim beken Eropa. Aguero adalah predator kelas kakap untuk City, ia memiliki porsi mencetak gol yang lumayan semenjak kepergian Alvaro Negredo ke Valencia. Hal ini bisa dilihat dari koleksi 9 golnya bersama City hanya di ajang premier league. Walaupun terkadang inkonsisten, Aguero selalu menjadi andalan City di lini depan. Sementara Caballero sendiri adalah salah satu kiper terbaik La Liga musim kemarin. Ia datang ke City bukan untuk sekedar melapisi Joe Hart. Ia datang untuk menggusur Hart yang kerap bermain bak yoyo belakangan ini. hanya perkara waktu saja untuk kita agar melihat Caballero mengisi pos terakhir the Eastlands.
Kegemilangan para Argentinos di City sepertinya membuat Manchester United agak iri. Selepas kepergian Carlos Tevez beberapa musim lalu, United nampaknya mulai merindukan sosok Argentinos di skuad mereka. Dengan gerilia superkilat di bursa transfer musim panas kemarin, mereka mendatangkan Angel di Maria dari Real Madrid dan Marcos Rojo dari Sporting Lisbon guna mengembalikan kembali kejayaan mereka yang hilang pasca “menjadi klub yang biasa-biasa saja” di bawah arahan David Moyes musim lalu. Kita semua tahu, di Maria adalah sosok yang cukup sentral untuk madrid. Puluhan assist sudah ia bagikan kepada para galaticos bernabeu lainnya. Penetrasi serta tusukan mautnya mampu membuat bek-bek di Spanyol mati kutu. Tak heran jika United mau menggelontorkan dana besar untuk di Maria sekaligus memberikannya nomor 7,  nomor yang sudah tak lagi dianggap legendaris semenjak dikenakan si rapuh Michael Owen.  Sementara Rojo sendiri adalah sok yang cukup piawai dalam mengawal pertahanan. Bahkan, kehadiran Rojo di theatre of dreams adalah permintaan khusus Van Gaal. Dirinya menganggap United terlalu rapuh di lini belakang. Sosok Rojo dianggap pas untuk menambal kebocoran tersebut.
Battle of Argentinos pada derby Manchester akan menjadi pemandangan tersendiri pada Minggu (2/11) besok. Saya berharap ada hadiah manis dari Zabaleta untuk di Maria, hadiah itu cukup dengan membuat kaki di Maria menjadi lumpuh sejenak. Dan saya juga berharap perseturuan Rojo dan Aguero dapat terjadi di lapangan pada derby besok. Semoga saja Aguero terpukul telak di bagian kepala dan menyisakan memar di wajah tampannya. Mungkin keinginan saya agak ngawur, namun apa artinya sebuah derbi jika tak ada tensi tinggi? Bukankah perkelahian juga merupakan salah satu pemicu tingginya tensi permainan?
Terlepas dari perang para imigran asal negara Mario Kempes itu. ada faktor lain yang akan membuat derby kali ini akan berlangsung seru, perihal pelipur lara. Baik City maupun United sama-sama belum meraih kemenangan akhir-akhir ini. United hanya mampu meraih dua poin dalam dua laga terakhirnya di Liga (draw melawan Chelsea dan West Brom). Sementara City lebih parah lagi, hanya meraih sekali seri dalam tiga ajang mereka (Draw melawan CSKA di Liga Champions, Kalah melawan Hipster London, West Ham United di Liga, serta kalah dari Newcastle di babak keempat piala liga). Kemenagan seakan menjadi harga mati untuk kedua tim yang tengah terluka ini. dilihat dari sisi manapun, keduanya memang membutuhkan obat untuk memulihkan performa mereka yang merosot belakangan ini. dan obat tersebut bisa diambil di apotik Etihad besok sore.
Disamping kemenagan, baik United maupun City akan sama-sama bernafsu untuk membuktikan diri menjadi yang terbaik di Manchester. Musim lalu, saat masih ditangani Moyes. United berhasil mencetak rekor. Mereka harus kalah baik kandang maupun tandang oleh City. Ini jelas memalukan, mengingat United adalah tim besar, mereka harus kalah dari tim kemarin sore, dua kali, di musim yang sama, kota yang sama. Untungnya tidak kalah 1-6. Ah sudahlah, ini hanya dagelan semata. Sementara City sendiri ingin membuktikan diri sebagai Pride Of Manchester kepada United. Mereka adalah satu-satunya wakil asal kota pelabuhan ini yang tampil di liga champions selepas United menyatakan bosan tampil di ajang ini musim kemarin. Sementara itu, Meneer Van Gaal juga harus membuktikan dirinya lebih hebat dari Pellegrini perihal adu taktik. Mengingat Van Gaal adalah salah satu pelatih dengan Cv terbaik di Eropa. Apapun alasannya, status sebagai penguasa kota jelas mutlak dimiliki keduanya. Kemenangan jadi hal yang harus diraih kedua tim. Hasil seri bukalah hal yang diinginkan kedua tim. Sekalipun nantinya harus berakhir seri, minimal harus ada korban dalam pertarungan besok. Here there are mate. .enjoy Manchester Derby !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar