Berkunjung ke kawasan
kota tua merupakan sarana rekreasi yang cukup menyenangkan. Anda tak perlu mengeluarkan
uang untuk sekedar menikmati suguhan pemandangan disana. Sebagai gantinya mata
anda akan dimanjakan oleh arsitektur tempo dulu khas jaman kolonial yang sudah
pasti mampu membuat siapapun yang memandangnya terpesona.
Jika sudah puas
memandangi artefak masa lalu di kota tua, tak lengkap jika anda tak mencicipi
Es Selendang Mayang. Ya, salah satu makanan khas Betawi ini sekarang sudah
sangat jarang ditemui. Namun bagi para pecinta kuliner nusantara, es legendaris
ini tak boleh dilewatkan begitu saja.
Selendang mayang
sendiri sangat jauh dari gambaran es konvensional yang berbahan dasar susu dan
dibekukan dalam suhu rendah. Es yang satu ini terdiri dari tumpukan kue lapis
yang dibaurkan dengan santan, potongan nangka, agar-agar, gula aren, sirop plus
es batu. Dari segi presentasi, tekstur warna-warni mampu membelai kedua bola
mata dengan keanggunannya. Sementara dari segi rasa, gurihnya kue
lapis dan manisnya sirop serta gula aren akan membuat lidah anda lemas seketika
saat melahapnya dari suapan pertama sampai akhir.
Untuk seporsi selendang
mayang di kota tua dibandrol dengan harga kurang dari sepuluh ribu rupiah. Sangat
disarankan untuk mengonsumsi es ini pada siang hari saat matahari sedang
tinggi-tingginya bersinar. Oh iya, jangan coba-coba membeli selendang mayang
pada malam hari ya. Karena anda akan kesulitan menemui penjualnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar